Rabu, 30 Maret 2011

Panduan Bahasa Jepang Bab IV

BAB 4

WAKTU


Nama hari dalam seminggu
Senin : Getsuyoubi
Selasa : Kayoubi
Rabu : Suiyoubi
Kamis : Mokuyoubi
Jum’at : Kinyoubi
Sabtu : Doyoubi
Minggu : Nichiyoubi
Hari apa? : Nan youbi desuka?

Nama tanggal dalam sebulan
Tanggal 1 : Tsuitachi
Tanggal 2 : Futsuka
Tanggal 3 : Mikka
Tanggal 4 : Yokka
Tanggal 5 : Itsuka
Tanggal 6 : Muika
Tanggal 7 : Nanoka
Tanggal 8 : Youka
Tanggal 9 : Kokonoka
Tanggal 10 : Tooka
Tanggal 11 : Juuichi nichi
Tanggal 12 : Juuni nichi
Tanggal 13 : Juusan nichi
Tanggal 14 : Juuyokka
Tanggal 15 : Juugo nichi
Tanggal 16 : Juuroku nichi
Tanggal 17 : Juushichi nichi
Tanggal 18 : Juuhachi nichi
Tanggal 19 : Juukyuu nichi
Tanggal 20 : Hatsuka
Tanggal 21 : Nijuuichi nichi
Tanggal 22 : Nijuuji nichi
Tanggal 23 : Nijuusan nichi
Tanggal 24 : Nijuuyokka
Tanggal 25 : Nijuugo nichi
Tanggal 26 : Nijuuroku nichi
Tanggal 27 : Nijuushichi nichi
Tanggal 28 : Nijuuhachi nichi
Tanggal 29 : Nijuukyuu nichi
Tanggal 30 : Sanjuu nichi
Tanggal 31 : Sanjuuichi nichi
Tanggal berapa? : Nan nichi desuka?

Nama bulan dalam setahun
Januari : Ichigatsu
Februari : Nigatsu
Maret : Sangatsu
April : Shigatsu
Mei : Gogatsu
Juni : Rokugatsu
Juli : Shichigatsu
Agustus : Hachigatsu
September : Kugatsu
Oktober : Juugatsu
November : Juuichigatsu
Desember : Juunigatsu



Rentang pekan (minggu)
1 pekan : Isshukan
2 pekan : Nishuukan
3 pekan : Sanshuukan
4 pekan : Yonshuukan
5 pekan : Goshuukan
6 pekan : Rokushuukan
7 pekan : Nanashuukan
8 pekan : Hasshukan
9 pekan : Kyuushuukan
10 pekan : Jusshukan

Rentang bulan
1 bulan : Ikkagetsu
2 bulan : Nikagetsu
3 bulan : Sankagetsu
4 bulan : Yonkagetsu
5 bulan : Gokagetsu
6 bulan : Rokkagetsu
7 bulan : Nanakagetsu
8 bulan : Hakkagetsu
9 bulan : Kyuukagetsu
10 bulan : Juukkagetsu
11 bulan : Juuikkagetsu
12 bulan : Juunikagetsu

Rentang tahun
1 tahun : Ichinenkan
2 tahun : Ninenkan
3 tahun : Sannenkan
4 tahun : Yonenkan
5 tahun : Gonenkan
6 tahun : Rokunenkan
7 tahun : Nananenkan
8 tahun : Hachinenkan
9 tahun : Kyuunenkan
10 tahun : Juunenkan

Setelah ini adalah keterangan waktu yang lain. Maksudnya bukan menunjukkan waktu pada jam, tetapi berdasarkan hari dan pagi, siang, atau malamnya.

Keterangan waktu
Kemarin         : Kinou
Kemarin lusa     : Ototoi
Kemarin pagi    : Kinou no asa
Kemain siang     : Kinou no hiru
Besok         : Ashita
Hari ini         : Kyou
Besok lusa        : Asatte
Pagi             : Asa/gozen
Pagi ini         : Kesa
Besok pagi         : Ashita no asa
Tiap pagi         : Mai asa
Siang         : Hiru
Sore            : Gogo
Malam         : Ban/yoru
Malam ini         : Konban
Tiap malam     : Mai ban
Minggu ini     : Konshuu
Dua minggu lalu : Senshuu
Minggu lalu     : Senshuu
Minggu depan     : Raishuu
Dua minggu lagi : Saraishuu
Tiap minggu     : Mai shuu
Bulan ini         : Kongetsu
Bulan lalu         : Sengetsu
Dua bulan lalu     : Sensengetsu
Bulan depan     : Raigetsu
Dua bulan lagi     : Saraigetsu
Tiap bulan         : Mai getsu
Dua tahun lalu     : Ototoshi
Tahun ini         : Kotoshi
Tahun lalu         : Kotoshi
Tahun depan     : Rainen
Dua tahun lagi     : Sarainen
Tiap tahun         : Mai toshi
Kadang-kadang     : Tokidoki

Setelah ini ada contoh perckapan yang memuat kata-kata yang telah kita pelajari sebelumnya. Simaklah percakaan singkat ini!


Tanggal berapa? (Nan nichi desuka?)
Yuriko : Sumimasen, kyou wa nan youbi desuka? (Permisi, hari ini hari apa?)
Nobi : Kyou wa nichiyoubi desu. (Hari ini hari Minggu.)
Yuriko : Nan nichi desuka? (Tanggal berapa?)
Nobi : 3 gatsu [sangatsu] 27 nichi [nijuushichi nichi] desu. (Tanggal 27 Maret.)
Yuriko : Arigatou gozaimasu. (Terima kasih banyak)
Nobi : Douitashimasu. (Sama-sama)






Setelah ini, kita akan belajar tentang waktu yang menunjukkan jam. Lihatlah daftar dibawah!

Menit
1 menit     : Ippun
2 menit     : Nifun
3 menit     : Sanpun
4 menit     : Yonfun
5 menit     : Gofun
6 menit     : Roppun
7 menit     : Nanafun
8 menit     : Happun
9 menit     : Kyuufun
10 menit     : Juppun
Berapa menit? : Nan pun?

Pukul (menunjukkan jam)
Pukul 1     : Ichiji
Pukul 2     : Niji
Pukul 3     : Sanji
Pukul 4     : Yonji
Pukul 5     : Goji
Pukul 6     : Rokuji
Pukul 7     : Shichiji
Pukul 8     : Hachiji
Pukul 9     : Kuji
Pukul 10     : Juuji
Pukul 11    : Juuichiji
Pukul 12    : Juuniji
Pukul berapa? : Nan ji?

Dibawah ini ada percakapan singkat yang memuat kata-kata mengenai waktu yang menunjukkan keterangan atau jam. Simaklah dengan cermat!

Belajar (Benkyou wo shimasu)
Ryo : Mai yoru, anata wa nanji kara nanji made benkyou wo shimashitaka? (Setiap malam, kamu belajar dari pukul berapa sampai pukul berapa?
Atsushi : Mai yoru, watashi wa 7 ji kara 8 ji made benkyou wo shimasu. (Setiap malam, saya belajar dari pukul 19.00 sampai pukul 20.00 malam.)
Ryo : Anata wa terebi wo miru koto ga dekimasuka? (Apakah kamu masih bisa nonton acara televisi?)
Atsushi : Hai, watashi wa 8 ji kara 9 ji made, terebi wo miru koto ga dekimasu. (Ya, saya masih bisa nonton acara televisi dari pukul 20.00 sampai pukul 21.00 malam.)


Panduan Bahasa Jepang Bab III

BAB 3

UCAPAN SALAM (AISATSU)


Kata Ganti Orang
Dalam Bahasa Jepang, kata ganti orang sering disebut sebagai Ninshoudaimeshi dan terbagi menjadi tiga kategori besar, yakni kata ganti orang tunggal (I, II dan III) juga kata ganti orang jamak (I, II dan III). Berikut ini adalah tabel pengelompokkan kata ganti tersebut sesuai dengan banyak orang juga tingkat kesopanannya.
 
* Kata Ganti Orang I Tunggal : Arti
Atashi : Saya (bahasa remaja, untuk perempuan
Watashi : Saya
Watakushi : Saya (sangat formal)
Boku : Saya (tidak formal dan dipakai oleh laki-laki
Ore : Saya (tidak formal, kasar)
Ware : Saya
Temae : Saya

* Kata Ganti Orang II Tunggal : Arti
Anata : Anda
Anta : Kamu (tidak formal)
Sochi : Anda
Kimi : Kamu (tidak formal dan dipakai untuk perempuan)
Omae : Kamu (tidak formal, kasar)
Kisama : Anda (sangat formal)

    * Kata Ganti Orang III Tunggal : Arti
Achira : Dia
Achira-sama : Beliau itu
Ano kata : Orang itu (formal)
Ano hito : Orang itu
Kanojo : Dia (perempuan)
Kare : Dia (laki-laki)
Yatsu : Orang lain
Aitsu : Orang itu


Yang berikutnya adalah kata ganti orang jamak.
    * Kata Ganti Orang I Jamak : Arti
Watashi-tachi : Kami
Watakushi-tachi : Kami
Boku-tachi : Kami
Ore-tachi : Kami
Ware ware : Kami

    * Kata Ganti Orang II Jamak : Arti
Anata gata : Anda sekalian
Sochira : Anda sekalian
Kimi-tachi : Kamu semua

    * Kata Ganti Orang III Jamak : Arti
Achira : Mereka
Karera : Mereka (laki-laki)


Ucapan Salam
Halo (di telepon) : Moshi moshi
Salam kenal : Hajimemashite
Senang berkenalan : Douzo yoroshiku
Selamat pagi : Ohayou gozaimasu
Selamat siang/sore : Konnichiwa
Selamat malam : Konbanwa
Selamat tahun baru : Shinnen omedetou
Selamat ulang tahun : Otanjoubi omedetou
Selamat tinggal : Sayounara (boleh Sayonara)
Selamat istirahat : Oyasuminasai
Selamat atas pernikahan : Kekkon omedetou
Selamat atas kelulusan : Sotsugyou omedetou
Semoga cepat sembuh : Hayaku naoshite kudasai
Selamat makan : Itadakimasu
Silakan makan : Douzo tabete kudasai
Silakan mencicipi : Douzo hitotsu tabetemite kudasai
Silakan kemari : Douzo kochira e
Selamat datang (kepada tamu) : Irasshaimase
Selamat kembali : Okaerinasai
Aku pulang : Tadaima
Hati-hati : Ki wo tsukete
 


Berikut ini ada contoh percakapan singkat. Di dalam percakapan ini terdapat kata-kata yang sudah kita pelajari sebelumnya, yaitu kata ganti orang dan ucapan-ucapan salam. Percakapan ini sudah diberi arti Bahasa Indonesianya, jadi memudahkan kalian untuk membaca dan mengerti apa arti dari kata-kata yang diucapkan oleh orang tersebut. Simak percakapan berikut.

Shoukai (perkenalan)

Benihiko : Ohayou gozaimasu. Hajimemashite, watashi wa Ben desu. Douzo yoroshiku. (Selamat pagi. Perkenalkan, saya Ben. Senang berkenalan denganmu)

Kyouko : Watashi wa Kyouko desu. Douzo yoroshiku. (Saya Kyouko. Senang berkenalan denganmu)
Benihiko : Kyouko-san wa Mareeshia jin desuka? (Apakah Ben berasal dari Malaysia)
Kyouko : Iie, watashi wa Mareeshia jin dewa arimasen. Watashi wa Nihon jin desu. Anata wa Nihon jin desuka? (Tidak, saya bukan berasal dari Malaysia. Saya berasal dari Jepang. Apakah anda juga berasal dari Jepang)
Benihiko : Hai, watashi mo Nihon jin desu. (Ya, saya juga berasal dari Jepang)
 

Ketika mempelajari Bahasa Jepang, khususnya bahasa percakapan sehari-hari, kita sering menemui berbagai ungkapan singkat yang terkadang sulit untuk diterjemahkan dan diketahui maknanya. Contohnya seperti berikut.

Ungkapan Singkat
Ya... (ragu-ragu) : Ano
Oh begitu/mengerti : Sou desuka
Ya, betul : Sou desu ne
Ya : Un
Tidak : Uun/iie
Sangat repot ya : Taihen desu ne
Kalau begitu, baik : Jaa
Tolong berikan (ini) : (Kore) wo kudasai
Ah : Aa
Ya : Ee
Baik/itu bagus, ya : Ii desu ne
Aduh! Wah! : Waa
Oh! : Yaa
Coba saya pikir dulu : Sou desu ne
Bisa saya bantu?/Apa?: Nan desuka?
Ya, mari/baiklah : Sou shimashou


Selain itu, tidak ada salahnya jika anda juga mengenal berbagai ungkapan lain yang sering kali digunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari. Berbeda dengan ungkapan singkat yang ada di atas, ungkapan di bawah ini lebih mudah dipahami.

Ungkapan Lain
Lama tidak bertemu : Ohisashiburi desu ne
Tolong tunggu sebentar : Chotto matte kudasai
Mengerti : Wakarimashita
Apa kabar? : Ogenki desuka?
Kabar baik : Genki desu
Apa yang terjadi? : Dou shimashitaka?
Saya berangkat sekarang : Itte marimasu
Lekas pulang, ya : Itte irasshai
Saya capek : Tsukaremashita
Cuacanya bagus, ya : Ii tenki desu ne
(Saya) lapar : Onaka ga sukimashita
(Saya) kenyang : Onaka ga ippai desu
(Saya) haus : Nodo ga kawakimashitaka
Terima kasih (banyak) : (Doumo) arigatou gozaimasu
Terima kasih kembali : Douitashimashite
Sampai jumpa besok : Mata ashita
Permisi/maaf :Sumimasen
Maaf.../permisi... : Sumimasen ga
Terima kasih (rasa syukur) : Gochisousama deshita
 

Berikut ini ada contoh percakapan yang terdapat ungkapan yang sudah kita pelajari sebelumnya.
Tomodachi (teman)
Chihiru : Reika-san, shibaraku desu ne. Ogenki desuka?
(Reika, sudah lama tidak bertemu. Apa kabar?)
Reika : Waa, Chihiru-san, watashi wa genki desu. Arigatou.
(Wah, Chihiru, saya baik-baik saja. Terima kasih.)
Chihiru : Ima, doko ni sunde imasuka?
(sekarang, tinggal di mana?)
Reika : Kyoto ni sunde imasu. Chihiru-san wa mada Tokyo ni sunde imasuka?
(Tinggal di Kyoto. Chihiru masih tinggal di Tokyo?)
Chihiru : Un, sou desu.
(Ya, betul.)

Panduan Bahasa Jepang Bab II

BAB 2

CARA PENGUCAPAN


Pada intinya, abjad dalam Bahasa Jepang baik Katakana maupun Hiragana terdiri atas dua buah huruf, yakni satu huruf konsonan dan satu huruf vokal a, i, u, e, dan o. Huruf vokal pada abjad Bahasa Jepang memiliki bunyi yang sama seperti bunyi huruf vokal dalam Bahasa Indonesia.

HURUF KONSONAN
Cara mengucapkan huruf konsonan atau huruf mati dalam Bahasa Jepang hampir sama seperti pada Bahasa Indonesia. Meskipun demikian, ada sedikit perbedaan cara baca huruf konsonan pada Bahasa Jepang dengan huruf konsonan pada Bahasa Indonesia. Berikut ini penjelasannya.
  1. Huruf dalam Bahasa Jepang yang berawalan G akan diucapkan seperti huruf G dalam Bahasa Indonesia bila terletak di awal kata.
    Contohnya:
    Gakkou dibaca Gakko yang berarti sekolah.
    Geka dibaca Geka yang berarti operasi.
  2. Huruf G akan diucapkan seperti bunyi NG bila diletakkan di tengah atau akhir kata.
    Contohnya:
    Nagai dibaca Nangai yang berarti panjang.
    Onegai dibaca Onengai yang berarti memohon.
    Daigaku dibaca Daingaku yang berarti universitas.
  3. Huruf N juga dapat diucapkan seperti bunyi NG jika diletakkan di akhir kalimat.
    Contohnya:
    Jikan dibaca Jikang yang berarti waktu.
    Kaban dibaca Kabang yang berarti Tas.
  4. Huruf N dapat dibunyikan seperti huruf M jika diikuti dengan huruf P atau B.
    Contohnya:
    Sanbyaku dibaca Sambyaku yang berarti tiga ratus.
    Sanpo dibaca Sampo yang berarti jalan-jalan.
  5. Huruf R tidak diucapkan dengan suara yang jelas seperti R dalam bahasa Indonesia, tetapi diucapkan dengan lembut.
  6. Huruf S diucapkan seperti huruf S dalam Bahasa Indonesia, kecuali huruf dan huruf yang diucapkah Shi.
  7. Dalam huruf Bahasa Jepang tidak ada huruf L, X, dan V.
  8. Huruf V pada kata serapan yang berasal dari kata asing diganti dengan huruf B.
    Contohnya:
    Video menjadi Bideo, Violin menjadi Baiorin. 
  9. Dalam bahasa Jepang, dingenal konsonan rangkap yang ditandai dengan huruf Tsu kecil (baik Hiragana maupun Katakana). Cara mengucapkan konsonan rangkap adalah berhenti sejenak lalu diteruskan kembali.
    Contohnya:
    Sepak bola = Sakka ; Tidak Hadir = Kesseki ; karcis = Kippu

HURUF VOKAL
Dalam bahasa Jepang huruf vokal atau huruf hidup U pada akhir kalimat terkadang tidak dibunyikan. Begitu juga dengan huruf I yang tidak dibunyikan dengan jelas.
Contohnya:
Desu menjadi Des(u), Deshita menjadi Desh(i)ta.

PENGUCAPAN VOKAL PENDEK DAN PANJANG
Kita mengenal beberapa bahasa yang artinya bisa dibedakan dengan mendengar panjang pendeknya sebuah pengucapan, seperti Bahasa Arab dan Cina. Dan bahasa Jepang termasuk di dalamnya. Bila ditulis dalam huruf katakana ditandai dengan penambahan huruf a, i, u, e dan o. Namun, bila ditulis dengan huruf romawi, biasanya ditandai dengan memberi garis di atas huruf tersebut.
Contohnya:
Onyōmi, dibaca Onyoumi.

Mengingat beberapa arti kata dalam bahasa Jepang dibedakan berdasarkan panjang dan pendek huruf vokal, maka dalam penggunaannya harus berhati-hati agar tidak ada kesalahan arti, baik dalam penulisan maupun pengucapan.
Contohnya:
Ojiisan yang berarti Kakek dengan Ojisan yang berarti Paman. Yuuki yang berarti Berani dengan Yuki yang berarti Salju.

Panduan Bahasa Jepang Bab I

BAB 1
HURUF


Semua orang yang ingin mempelajari Bahasa Jepang, harus tahu dan (seharusnya) sudah bisa menulis atau menghafalkan huruf-hurufnya. Huruf yang paling penting saat mempelajari bahasa ini adalah HURUF HIRA (Hiragana). Huruf Hira atau Hiragana adalah huruf asli Bahasa Jepang yang digunakan dalam setiap kata atau kalimat.
 Tabel Hiragana dapat dilihat di link ->
Tabel Hiragana

Yang kedua adalah Huruf Kata (Katakana). Huruf katakana dipakai untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau serapan, nama orang asing dan tempat asing. Ada kalanya, huruf katakana digunakan untuk kata-kata yang ingin ditekankan.
 Tabel Katakana dapat dilihat di link -> 
Tabel Katakana

Huruf terakhir adalah huruf Kanji. Huruf kanji adalah huruf yang berasal dari Cina dan sering digunakan dalam Bahasa Jepang. Huruf kanji ini merupakan simbol untuk mewakili sebuah benda. Dalam penggunaannya, huruf kanji bisa berdiri sendiri ataupun disandingkan dengan huruf kanji lain. Ada dua jenis cara baca huruf kanji, yakni Kunyomi dan Onyomi.

Kunyomi adalah cara baca huruf kanji disaat kanji itu digunakan sendiri sebagai kata.
Onyomi adalah cara baca huruf kanji disaat kanji itu digunakan dengan huruf kanji lain sebagai sebuah kata.
Tabel cara pembacaan Kunyomi dan onyomi dapat dilihat di link -> 
Aksara Kanji